Rabu, 19 Januari 2011

Slank


Slank adalah sebuah grup musik terkenal di Indonesia. Dibentuk oleh Bimbim pada 26 Desember 1983 karena bosan bermain musik menjadi cover band dan punya keinginan yang kuat untuk mencipta lagu sendiri. Cikal bakal lahirnya Slank adalah sebuah grup bernama Cikini Stones Complex (CSC) bentukan Bimo Setiawan Sidharta (Bimbim) pada awal tahun 80-an. Band ini hanya memainkan lagu-lagu Rolling Stones dan tak mau memainkan lagu dari band lain, alhasil mereka akhirnya jenuh dan menjelang akhir tahun 1983 grup ini dibubarkan.


The Titans

The Titans adalah sebuah band pop alternative yang berasal dari Kota Kembang Bandung berdiri 8 Desember 2006. Nama The Titans diambil dari kisah legenda Yunani Kuno tentang para dewa berbentuk raksasa. Grup musik ini terdiri dari Rizki Abdurahman (vokal), Andika Naliputra Wirahardja (keyboard),Hendra Suhendra / Indra (bass), Sonny Krisna Yudha / Oni (gitar), Utomo Haridwinanto / Tomtom (drum), Tommi Herlambang / Imot (synth & program).

Pada awalnya The Titans beranggotakan Andika, Indra, Imot, Tomtom, Onny dan Riski (vocal). Adalah Andika dan Indra yang setelah keluar dari bandPeterpan kemudian mengumpulkan beberapa teman musisi Bandung untuk membentuk sebuah grup musik baru. Maka dari hasil kumpul-kumpul, pada tanggal 8 Desember 2006 terbentuklah The Titans yang merupakan kolaborasi dari beberapa band beken, seperti Imot mantan Rock n Roll Mafia, Tomtom dari T-Five, Onny yang mantan Five Minutes dan Bobby yang dulunya vokalis T Band.
Nama-nama besar yang menggawangi The Titans berhasil menarik perhatian EMI Music Indonesia untuk menyunting mereka kedalam group perusahaan rekaman international itu. Jadilah The Titans sebuah band yang bernaung dibawah label EMI Music Indonesia. Namun sesaat setelah The Titans baru mulai masuk studio rekaman, Bobby mengundurkan diri karena tak bisa melepaskan pekerjaannya sebagai karyawan sebuah bank nasional. The Titans kemudian menggelar audisi di Bandung untuk mencari vokalis pengganti. Setelah berhasil mengaudisi sekitar 60-an orang, terpilih Rizky sebagai vokalis baru. Rizky walau masih terhitung anak baru tapi sudah punya pengalaman ketika menjadi vokalis band IZE, yang merupakan finalis kompetisiDreamband seri pertama.
Dan setelah berkutat di studio selama kurang lebih dua bulan, akhirnya pada 27 April 2007 The Titans merilis debut self-titled album "The Titans". Album yang berisi 11 lagu ini melempar lagu Rasa Ini sebagai single hit pertama disusul Bila sebagai second-single. Album bermaterikan pop-alternative yang terkontaminasi dengan musik elektronik ini ternyata cepat menyedot penggemar. Hampir semua konser mereka di penuhi Titanium (sebutan untuk penggemar The Titans). Jadwal pertunjukan padat. Ganjaran dari kerja keras mereka adalah pemberian Platinum Awards oleh EMI Music Indonesia atas keberhasilan album "The Titans" terjual 150.000 copy. Prestasi ini diraih The Titans kurang dari 3 bulan sejak rilis, sebuah hasil yang luar biasa untuk ukuran band Indonesia.

Second Civil Band

Second Civil adalah grup band asal Cirebon yang berhasil menjadi juara pertama A Mild Live Wanted 2007 untuk regional Jawa Barat. Penobatan grup band yang sebelumnya menjabat sebagai juara kedua ini terkait dengan mundurnya band asal Sukabumi, Vagetoz. Sebelum ikutan A Mild Live Wanted, SECOND CIVIL sudah membuat dua album indie yang mendapat animo positif di Cirebon ini bisa dibuktikan dari hasil penjualan yang mencapai 5000 copy hanya untuk wilayah Cirebon. 


Personel:

Nama : Ardhi Pardiansyah
Posisi : Vokal

Nama : M. Andi Yudistira
Posisi : Lead gitar

Nama : M. Sesar 
Posisi : Bass

Nama : Fante Ferdiyan
Posisi : Keyboard

Nama : Daniar
Posisi : Drum

Kotak Band


profil
Berawal dari kontes Dream Band yang digelar tahun 2004 lalu, terbentuklah sebuah band bernama Kotak yang terdiri dari para personil yang telah diseleksi sebelumnya yaitu Cella (gitar), Ices (bass), Pare (vocal) dan Posan (drum).
Kotak adalah satu-satunya band yang mengusung jenis musik modern rock dan bernuansa sedikit ‘dark’. Dengan menampilkan sound distorsi yang gahar ala band-band nu metal atau modern rock namun juga dengan teknik solo gitar yang keren.
Bisa dibilang, tanpa adanya Dreamband 2004 enggak bakalan ada band yang bernama Kotak. Kotak sebagai juara mendapatkan kesempatan dibuatkan album solo berjudul sama. Dengan formasi dua cowok, dua cewek memang Kotak cukup memikat dengan gaya gothicnya. Simak saja salah satu komentar dari juri Dreamband 2004.
.:: Biography Kotak ::.
kotak KoTaK is:
Tantri “tantri/pare”–VoCaLisT
chua –BassisT
Mario Marsella “CeLLa”–GuiTaRisT
Haposan Haryanto Tobing “PoSaN”–DruMMeR
KoTaK adalah 2 cewe (Tantri & ICes) dan 2 cowo (CeLLa & PoSaN)
HisToRy
KoTaK terbentuk tgl.27 September 2004 dalam acara The Dream Band
KoTaK dipertemukan oleh Yang Diatas sejak audisi The Dream Band di Jakarta
Produser (Dody-Kahitna) yg ‘dah mengaudisi drummer, guitaris, bassis, vokalis dari kota Jakarta, dari peserta 400 org vocalis menjadi 2 org, 170 bassis menjadi 2 org, ratusan guitaris menjadi 3 org, dan ratusan drummer jg menjadi 2 org
And dari 9 org yg lolos audisi, dibentuk 2 band yaitu KoTak yg personilnya 4 org, dan LiMa yg personilnya 5 org
KoNseP
KoTaK aliran musiknya MoDeRn Rock
Influnced by Evanessence :: Linkin Park :: Alter Bridge :: Creed :: Hoobastank :: KoRn ::
NaMe MeANinG
Nama KoTaK berarti 4 sisi dan 4 sudut yg bersatu menjadi bidang KoTaK yg menggambarkan 4 org yg berbeda karakter namun menjadi 1 dalam musik
eQuiPmeNt
ICes uses — Warwick bass 4 strings, Zoom efects, D’addario bass strings
CeLLa uses — Ibanes guitar, guitar efects Digitec RP1, D’addario guitar strings
Posan uses — Mapex
BaseCamp : aKSEN Music – Taman Mini
sumber: http://profiles.friendster.com/20730321
KOTAK band adalah band anak muda yang lahir dari sebuah audisi band di TV nasional, mereka berhasil membuat album yang bertitle beraksi

Kangen Band


Diawaki personil Dody [gitar], Andika [vokal], Tara [gitar], Lim [drum], dan Novry [bass], KANGEN Band awalnya dikenal di seputaran Lampung dan sekitarnya. Maklumlah, mereka memang berdomisili di bumi ruai jurai [ini julukan Lampung].
Band yang dibentuk 4 Juli 2005 itu, didirikan oleh Dody. Alasan memberi nama KANGEN Band, menurut Dody simpel saja, supaya orang yang mendengar lagu-lagu mereka selalu kangen untuk mendengar lagi. Meski terkesan ndeso, toh nama itu pula yang melejitkan mereka. Di Lampung, prestasi mereka lumayan. Mereka langganan juara festival musik. Sempat meraih tropi Walikota Lampung untuk Festival Indie Band dan membawa predikat best vokal dan best song tahun 2005 silam.
Dari karya sendiri yang mereka buat, beberapa lagu kemudian dikirim ke radio-radio. Lirik yang membumi, suara yang sudah akrab dengan publik Lampung, membuat KANGEN Band menjadi salah satu high request di radio-radio. Tak Cuma di Lampung ternyata, karena menyebar juga ke Palembang, Medan, malah menembus Sulawesi sampai Manado. Beberapa wartawan Jakarta sempat ‘kebingungan’ ketika liputan di Sulawesi dan ditanya soal KANGEN Band. “Siapa band ini, sampai semua bertanya?” celetuk beberapa rekan wartawan.
Sukses indie, KANGEN Band diendus oleh ‘bajakers’ [pembajak]. Meski belum pernah rilis album, tapi nyaris di semua lapak-lapak VCD dan CD bajakan, selalu memutar lagu-lagu band yang semua lagunya ngomong soal cinta ini. Sering dianggap merugikan, toh namanya terkatrol juga lewat bajakan ini. “Kami malah sering disebut band hantu, karena ada karya tapi bandnya sendiri belum ada albumnya,” sahut Dody sambil terkekeh. Gara-gara band ini juga, salah satu mall di Jakarta terpaksa membatalkan show case-nya, lantaran penonton yang datang melebihi kapasitas mall itu sendiri. “Takut ada apa-apa,” kilah Dody, yang mencipta semua lagu di album pertama ini.
Kini, KANGEN Band tak perlu pusing soal distribusi. Lewat Warner Music Indonesia yang akhirnya menggaetnya, mereka merilis album utuh bertitel Tentang Aku, Kau & Dia [2007]. Diproduseri Harry Tasman dan Youngky, album pertamanya ini masih menawarkan materi yang tidak neko-neko. Lagu-lagu seperti Tentang Bintang, Selingkuh, Penantian Yang Tertunda, Jika, Bidadari Surgaku, Menunggu dan Petualang Cinta, dianggap mewakili perasaan banyak anak muda sekarang. “Khususnya untuk laki-laki yang disakiti perempuan,” repet Dody tersenyum.
Tentu bukan band ndesit lagi sekarang. KANGEN Band mulai kerap meramaikan banyak acara di Jakarta [dan Jawa]. Yang perlu jadi catatan, jangan sampai deh jadi band ‘kapal selam’ seperti banyak band baru lain. Muncul sebentar, dan kelamaan tenggelam. Mungkin juga perlu berfalsafah, biar ndeso yang penting ngangenin.

Hijau Daun Band


Sekilas vokal yang terdengar mirip suara Ariel Peterpan, musiknya juga memiliki kemiripan dengan musik ST12 yang sedikit melayu.Tak melulu musik anak negeri dipenuhi penyanyi atau band dari kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung ataupun Yogyakarta. Terbukti, Hijau Daun, band asal Lampung mampu berkarya dan menembus persaingan di industri musik Indonesia. Menyuguhkan aliran pop progresif , Hijau Daun mencipta musik yang ear catchy.
Di album perdananya, “Ikuti Cahaya”, Hijau Daun tak main-main menggandeng label Sony BMG. Lima personil Hijau Daun, Dide (vokal), Array dan Arya (gitar), Deny (drum), juga Richan (bas) telah dikontrak oleh Sony BMG untuk tiga album sekaligus diluar album kompilasi yaitu religi, akustik, dan sountrack.
Terdapat 10 lagu di album “Ikuti Cahaya”, antara lain Suara (Ku Berharap), Cobalah, Sampai Kau Bicara, Selalu Begitu, Dunia Lain, De Ja Vu, Ikuti Cahaya, Lihatlah, Jatuh, dan Dewi. Di album single-nya Hijau Daun menjagokan lagu “Suara (Kuberharap)”.
Perjalanan Hijau Daun yang dimulai sejak tahun 2001 ternyata membuahkan hasil. Peluncuran album perdananya yang dirilis akhir Agustus 2008, telah terjual sekitar lima ribu kopi. Pembuatan album perdana Hijau Daun memakan waktu 6 bulan, yang semua penggarapannya dilakukan di Bandung.
“Memang ada anggapan Hijau Daun bandnya Bandung, tetapi kami menyatakan Hijau Daun ini berasal dari Lampung, kota kelahiran kami,” tutur Dide yang diamini Array, Arya, Deny dan Agung.
Nama band-nya yang unik, Hijau Daun, diambil dari filosofi klorofil yang memberikan oksigen bagi kehidupan. Diharapkan Hijau Daun dapat memberikan oksigen baru dalam kehidupan musik Indonesia, pungkas Dide

Geisha Band

Geisha Band berdiri pada akhir Desember 2003. Band ini telah meraih beragam prestasi musik di kota asalnya Pekanbaru. Kesuksesan luar biasa dicapai band yang terdiri dari Momo[vocal],Roby[guitar]leader,Aan[drum], Amek[keyboard] dan Bernard[bass]ini, saat menjadi finalis A Mild Live Wanted 2007.

Awalnya band ini bernama Jingga. Personel Jingga waktu itu terdiri dari Febri[drum]leader,Momo[vocal],Roby[guitar],Aan[guitar], Amek[keyboard], dan Bernard[bass]. Hits lagu indie yang pernah mereka keluarkan diantaranya, Hey_ya(untuk selamanya), Sya La La, Cintaku Hilang. Lagu Untuk Selamanya adalah lagu yang telah dirilis ulang untuk kompilasi A Mild Live Wanted 2007 bersama dengan D'Masiv. musikji.net

Lagu-lagu Geisha Band merupakan karya-karya musik yang mengisahkan sisi kehidupan yang banyak terjadi di sekitar kita. Geisha sendiri terjun dialiran art rock progressive, karena dalam penciptaan lagu, Geisha Band memadukan berbagai unsur-unsur yang berbeda, sehingga menjadi sebuah ciri khas dari Geisha dengan hentakan musik rock dan alunan beat yang cukup kencang.

Tahun 2009, Geisha akhirnya mendapat kontrak dengan Musica Studios untuk album perdana yang bertitelkan Anugerah Terindah. Mereka pun mengandalkan lagu yang berjudul "Jujurlah Padaku". (emjhie)

D'Masiv Band


d'Masiv merupakan sebuah grup musik asal Indonesia yang berdomisli di Jakarta. Anggotanya 5 orang yaitu :
Rian Ekky Pradipta (vokal), 
Dwiki Aditya Marsall (gitaris), 
Nurul Damar Ramadhan (gitaris), 
Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bass), dan 
Wahyu Piadji (drum). 
Nama 
d'Masiv belakangan disejajarkan dengan band-band "papan atas" Indonesia seperti UnguNidji, atau Peterpan karena popularitas lagu-lagu mereka.






d'Masiv pertama kali dibentuk pada 3 Maret2003. Nama d'Masiv sendiri berasal dari kata dalam bahasa Inggris"massive" sebagai semacam pengharapan agar bisa meraih hasil sebaik mungkin di kancah musik nasional. 
Nama mereka mulai melambung setelah berhasil memenangkan 
kompetisimusikA Mild Live Wanted pada tahun 2007.d'Masiv akhirnya merilis album pertama mereka berjudul "Perubahan" pada tahun 2008 dengan lagu "Cinta Ini Membunuhku" sebagai lagu andalannya. 
Lagu ini sangat populer sehingga semakin melambungkan nama mereka di kancah musik nasional. Di akhir tahun 2008, 
d'Masiv membuat wadah perkumpulan bagi para penggemarnya dengan nama Masivers.

Di tahun 2009, d'Masiv merilis mini album baru yang berisi 2 buah lagu berjudul "Mohon Ampun Aku" dan "Jangan Menyerah". Menurut Rian, vokalisd'Masiv, proses pembuatan mini album ini sangat singkat dan dirilis untuk menyongsong bulan Ramadhan yang jatuh pada pertengahan bulanAgustus 2009.


Picture
"Sebenarnya, dulu berenam, ada pemain keyboard. Tapi, dia keluar. Akhirnya, kalau manggung, kami pakai additional," kata Ray saat ditemui di studio Hanggar pada Rabu, 2/7-2008. Ketika itu, mereka sedang syuting klip Diam tanpa Kata garapan Rizal Mantovani.

Ray menilai, temannya yang tidak bergabung lagi tersebut sudah tidak satu visi dan misi dalam bermusik. "Pada intinya, dia tidak sabar," imbuhnya. Kesabaran memang menjadi kekuatan D'Masiv selama ini. Mereka mulai ngeband sejak 3 Maret 2003 dengan nama Massive. Ketika itu, mereka masih SMA. Mereka berbeda sekolah, tapi bersatu karena bertetangga di kawasan Ciledug, Tangerang.

Tapi, menurut Kiki -sapaan akrab Dwikky-, setelah jadi juara A Mild Most Wanted, nama Massive oleh Musica, perusahaan label yang menaungi mereka saat ini, diganti dengan D'Masiv. "Sebab, sudah ada yang pakai (nama Massive, Red). Artinya tetap sama, dari bahasa Inggris, sesuatu yang besar. Nama kan doa. Kami berharap suatu saat menjadi sesuatu yang besar di musik Indonesia. Amin," paparnya.

Festival yang disebut Kiki itu adalah festival terakhir bagi D'Masiv hingga sekarang. Sebelumnya, mereka mengikuti banyak festival, mulai setingkat rukun tetangga (RT) sampai Piala Menpora (menteri pemuda dan olahraga). Ryan dan kawan-kawan adalah "macan" karena hampir di semua festival yang diikuti menjadi juara. Hadiah yang diterima beragam. Saat mengikuti festival memperebutkan Piala Menpora, misalnya, D'Masiv juara dan berhak mendapatkan uang tunai Rp 10 juta. Terendah, mereka memperoleh hadiah uang Rp 1 juta dan Rp 500 ribu.

"Paling besar, yang di A Mild Most Wanted itu, dapat mobil APV dan uang Rp 61 juta, juga dikontrak oleh Musica," lanjut Ryan. Tapi, tutur Ray, sebelum terkenal seperti sekarang, setiap festival dirasa memiliki magnet kuat. Tidak peduli nilai hadiahnya, yang penting adalah eksis sebagai band yang rajin ikut lomba. "Walaupun hadiahnya kecil, yang penting, masih dapat uang untuk biaya latihan," paparnya.

Saat-saat tersulit adalah ketika tamat SMA, tepatnya pada 2005. Orang tua tidak lagi memberikan uang jajan. Sehingga, tidak ada uang sisa untuk patungan latihan. Sementara itu, ada orang tua yang meminta mereka berhenti main band untuk melanjutkan kuliah. "Tapi, lama-lama, orang tua bosan ngasih tahu. Sebab, kami tetap pengin main band," kenangnya.

Solusinya, d'Masiv turun ke jalan dan menjadi pengamen. Mereka "manggung" membawa drum tamtam yang biasa digunakan oleh banyak pengamen di atas metro mini 69 jurusan Ciledug-Blok M. "Di rumah makan juga. Tapi, kami nggak menyanyikan lagu orang. Kami membawakan lagu ciptaan sendiri," ujar Damar. Menurut Ryan, mengamen itu sekalian menjadi tes mental karena pendengar di kendaraan atau rumah makan berbeda dengan pendengar saat festival.

"Tapi, kami tidak menjadikan mengamen sebagai profesi. Sebatas upaya dapat uang Rp 40 ribu lebih. Sebab, biaya latihan di studio itu Rp 40 ribu per dua jam," jelasnya. Jika lebih, uang tersebut digunakan untuk mendaftar di festival berikutnya. Menurut Wahyu, uang hasil mengamen dan festival itu dipakai untuk menyambung kiprah mereka agar tetap bertahan sebagai sebuah band.

Sebelum merilis album Perubahan yang saat ini mendapatkan penghargaan platinum karena penjualannya mencapai 75 ribu kopi, pada 2006 mereka merilis album indie berjudul Menuju Nirwana.
"Mungkin kurang promosi dan manggung, ya terbengkalai," ucapnya. Ryan menambahkan, segala hal yang dilewati sebelum menjadi seperti sekarang adalah proses yang sangat berharga."Akhirnya, kami bisa belajar dari kesalahan-kesalahan kemarin," terangnya.

Keisha Band

Satu lagi band asal kota Bandung, Jawa Barat yang ikut menyemarakkan belantika musik, tanah air Indonesia dengan perform British namun mengusung konsep melayu alternative, sapa lagi kalo bukan MY NAME IS KEISHA.
Terbentuk pada tanggal 4 april 2004, berangkat dari live perform di cafe -cafe dan off air lokal di kota Bandung, serta pergantian personil beberapa kali, akhirnya mengantarkan MY NAME IS KEISHA menuju dapur industri rekaman musik.
Berawal dari kedekatan para personil MY NAME IS KEISHA yang berjumlah 5 (Lima) personilMartin (Vocalis), Angky (Bassist), Agung (Leads Guitaris), Ikko (Keyboardis), yang kerap membawakan lagu-lagu ST12 dan juga lagu-lagu melayu dari negeri jiran, serta pertemanan yang sudah terjalin selama ini membuat Pepeng sang gitaris ST12 dan juga H. Isoy sang owners Distro tertarik untuk membantu serta memproduseri album MY NAME IS KEISHAuntuk bisa hadir meramaikan belantika musik Indonesia dengan harapan dan keyakinan konsep musik pop melayu alternatif dapat diterima di telinga masyarakat, khususnya penikmat musik di tanah air, maka terpilihlah hit single “Hingga Nanti”.
Hit single “Hingga Nanti” yang menceritakan pasangan yang setia dan tetap sayang sampai kapanpun… MY NAME IS KEISHA coba memberikan nuansa melayu yang tidak terlalu idealis, mengikuti pasar yang ada, tapi tetap Indonesia, yang memang sedang di gemari industri musik di tanah air ini.
Menggaet Joana Alexandra sebagai model dalam pembuatan video klipnya dan David leonard sebagai sutradara, menjadikan garapan video klip MY NAME IS KEISHA punya warna tersendiri dan memberikan nilai plus untuk kehadiran sebuah band baru di tanah air.
Philosofi kami adalah kupu-kupu dimana sebelumnya adalah kepompong yang buruk rupa tetapi begitu jadi kupu-kupu terlihat sangat cantik dan indah. Begitu juga dengan nama band kami KEISHA yang artinya adalah kunci kebahagiaan. “Jadi kami berharap MY NAME IS KEISHA menjadi band yang dapat memberikan kunci kebahagiaan untuk seluruh penikmat musik di seantero jagat ini.” Ucap Martin sang vocalis.

Anima Band

Anima adalah grup musik asal Bandung yang memulai kepopuleran mereka di Indonesia bagian timur. Grup yang beranggotakan 5 orang ini yaitu Lucky, Eldy, Andri ,Rhino dan N-Kan ini terbentuk pada tanggal 4 Januari 2004.

Mereka memulai debut dengan merilis album indie bertajuk BINTANG ,yang dirilis pada tahun 2006 dan Album yang Kedua Anima adalah MATAHARI, yang dirilis pada tahun 2008. Lagu mereka "Disini Ku Menunggu" dipilih menjadi pengisi soundtrack film layar lebar GUE KAPOK JATUH CINTA, yang disutradarai Thomas Nawilis.


Personil :
Lucky (vokal)
Eldy (bass)
Andri (drum)
Rhino (gitar),
N-Kan (lead guitar)

Republik Band


REPVBLIK adalah band yang resmi terbentuk 24 Maret 2004 dan bermarkas di kota Bogor, band ini mempunyai 6 orang personil, yaitu Ruri Herdian Wantogia-Ruri (vokal), Hexanantha Sayuthi-Hexa (rhythm gitar), Lafi Hariyatulafian-Lafi(bass), Bachtiar Rahman Hamzah-Tyar(keyboard, backing vocal),
Agus Mulyana-Chiel (drum), dan Heri Masrulah Achmad-Ei (lead gitar). Tiap personil Repvblikawalnya memiliki band masing-masing. Mereka tergabung lantaran band masing-masing personilnya vakum. Mereka pun saling bersinergi dengan sebuah jiwa nasionalisme, dan akhirnya anak-anak muda yang masih bertatus mahasiswa ini mengusung nama REPVBLIK, yang berada di bawah label produksi EMI Music Indonesia.
Album pertama REPVBLIK bertitle “Punya Arti” , yang dirilis awal tahun 2007 dengan hits single “Hanya Ingin Kau Tahu”. Kesuksesan album ini membuat mereka berani merilis album repackage bertajuk“Arti Baru”.
Dan di album kedua ini, mereka memasukkan 2 single baru, yaitu “Buatku Abadi” (yang juga menjadi lagu hit pertama dari album ini) dan “Sudah Cukup”REPVBLIK juga turut mengeluarkan album religi Hidupku Di Jalanku , dengan 6 lagu andalan ditahun 2007.

The Cangcuters

awaL Berawal dari persahabatan 3 orang pria yang hobinya exist, yaitu Tria , Qibil dan Dipa yang pada tahun 2000 berlajar di Fakultas Ilmu Komunikasi di sebuah Universitas Negeri Bandung. Selain bersama-sama kuliah di sana, mereka juga sangat gemar menghadiri acara-acara pentas musik yang marak berlangsung di kota Kembang. Dari mulai acara lokal yang skalanya kecil sampai dengan konser artis mancanegara. Hampir tiap acara musik mereka hadiri, hingga akhirnya pada suatu malam di tahun 2004, Tria, Qibil dan Dipa memiliki sebuah gagasan untuk membentuk Band, namun bukan sembarang Band, mereka ingin sesuatu yang baru dan menyegarkan, sesuatu yang tidak biasa, bahkan luar biasa, seperti halnya pemilihan nama bandnya yaitu THE CHANGCUTERS. Sejarah Nama Band The Changcuters Nama The Changcuters ini dipilih secara spontan, diambil dari nama seorang teman, tepatnya teman SMP Qibil yaitu Cahya yang nama panggilannya adalah “Cangcut” Begini ceritanya: Sebenarnya nama Changcuters sudah ada jauh sebelum mereka bertiga membentuk band. Pada awalnya Tria, Qibil dan Dipa serta beberapa teman kuliah mereka sering sekali berfoto ala anak Band, dan pada masa-masa mereka hobi berfoto ria, bertemulah mereka dengan Cahya yang nama panggilannya adalah “Cangcut”, Tria, Dipa dan teman2 lainnya merasa heran dengan nama panggilan itu..mereka merasa nama Cangcut tersebut adalah nama yang lucu..akhirnya setelah bertemu si “Cangcut”, kata2 cangcut menjadi panggilan akrab mereka seperti “Apa kabar Cut?”, “Kemana aja Cut?” dan lain-lain. Karena kejadian-kejadian itulah, akhirnya folder foto mereka yang bergaya anak band tersebut, dinamai dengan Changcuters dan akhirnya ketika Tria, Dipa dan Qibil memutuskan untuk membentuk Sebuah Rock N Roll Band mereka langsung sepakat kalo nama bandnya adalah THE CHANGCUTERS Formasi The ChangcutersPada tanggal 19 September 2004 The Changcuters terbentuk, Pada awalnya The Changcuters beranggotakan 3 Orang saja yaitu Tria (Vokal), Qibil (Gitar) dan Dipa (Bass) lalu untuk pengisi instrument lainnya mereka mengajak Alda (Gitar) dan Erick (Drum) sebagai additional Player. Alda adalah teman SMA Qibil dan pernah juga satu Band bersama Qibil semasa SMA, sedangkan Erick juga teman seband Qibil semasa SMP dan SMA awal. Formasi ini ternyata tidak berlangsung lama, Erick hanya dapat membantu sampai pada saat pembuatan demo awal The Changcuters yang berisi 4 lagu. Erick tidak dapat membantu kita karena pada saat itu Erick masi tergabung dalam Band lain. Setelah berlatih dengan materi-materi lagu mereka sendiri akhirnya mereka merasa siap untuk segera tampil. Karena keterbatasan relasi, akhirnya mereka mencoba mengikuti audisi band agar bisa tampil di acara tersebut. Karena Erick tidak bisa membantu pada saat itu akhirnya posisi additional drummer diambil oleh Irwan yang merupakan teman dari teman mereka. Alhamdulillah, walaupun Irwan baru sekali latihan, The Changcuters berhasil lolos audisi dan manggung untuk pertama kalinya..Audisi demi audisi telah mereka lewati dan dari semua audisi, mereka selalu lolos dan berhasil manggung.Ternyata posisi Irwan pada drum tidak berlangsung lama, Irwan mengundurkan diri dari posisi additional drummer di tahun 2005 Akhir, setelah sebelumnya sempat membantu kita membuat demo kedua kita yang berisi 12 lagu. Bertepatan dengan mengundurkan dirinya Irwan, Erick juga mengundurkan diri dari band lamanya. Tanpa pikir panjang lagi, Tria Qibil dan Dipa akhirnya mengajak Erick lagi dan menetapkan Erick dan Alda yang tadinya additional player sebagai personil tetap The Changcuters

Alexa Band

ALEXA berawal dari pertemanan Satrio dan JMono. Satrio yang merupakan ex-gitaris Maliq n D'essentials dan JMono yang adalah session bassist dari beberapa band termasuk Parkdrive memiliki ide untuk membuat sebuah proyek musik yang mereka impikan sejak dulu.

Untuk mewujudkan rencana tersebut mereka membuat beberapa lagu yang akan menjadi dasar konsep musik yang mereka inginkan. Mengambil dasar dari musik rock yang merupakan influence mereka di awal karir musiknya, mereka membuat beberapa lagu dan akhirnya bertemu dengan beberapa teman mereka yang dianggap cocok untuk mendukung musik tersebut. Rizki yang tergabung dalam Manis Sedap Songwriting Team pada posisi gitar, Fajar drummer Stepforward dan Aqi yang pernah tergabung dalam Tiket setuju untuk bergabung dalam proyek musik ini.

Setelah mereka bertemu dan membicarakan konsep musik yang mereka inginkan, mereka akhirnya memilih ALEXA sebagai nama band mereka. "Kenapa ALEXA? Karena kami sepakat untuk memiliki nama band yang biasa dijadikan nama seseorang dan terutama wanita, agar seimbang dengan kami yang cowok semua, seperti konsep yin-yang. Kebetulan dari list yang ada ALEXA adalah yang paling gampang diingat merupakan nama salah satu Dewi di Yunani. ujar Fajar.

Kemudian konsep musik yang ditawarkan oleh ALEXA adalah powerpop dengan basic mainstream rock. "Konsep musik ALEXA sebenarnya simple, kita membuat musik yang memang kita sukai, bisa kita nikmati atau setidaknya mewakilkan perasaan kita saat membuat musik tersebut." , ucap Satrio. Musik ALEXA tidak dipungkiri sangat terpengaruh oleh latar belakang masing-masing personil yang memang berbeda-beda. Satrio memang mendengarkan segala macam musik mungkin berat ke pop,soul dan Jazz seperti gue, dan Rizky juga banyak terpengaruh musik yang sama tapi dengan tambahan musik rock atau pun Aqi yang kental dengan Alternative Rock dan Fajar yang sangat menggemari Hardcore-Metal sehingga untuk spesifikasi genre kita serahkan ke masyarakat. ,sambut JMono. Penggabungan konsep musik itu menjadikan musik yang mereka inginkan dan dari segi penulisan lirik, ALEXA didominasi dari pengalaman pribadi ataupun teman-teman sekitar. Di dalam musik ALEXA terkandung lirik mengenai cinta, ketuhanan dan kehidupan. Akhirnya, setelah membuat band dengan konsep yang mereka inginkan, ALEXA berangkat menuju dunia musik dengan merekam album debut mereka dibawah naungan Soundsation dan Warner Music Indonesia. Pada 2008 ini, mereka meluncurkan album debut mereka. "Mungkin cita-cita kita juga sesimpel seperti keinginan kita bermusik , bisa bermusik dengan fun dan pastinya dapat diterima dengan baik oleh semua orang." Ujar Aqi. " Kalau bisa didengar oleh manusia Mars. ,tambah Rizki. 

Andra and the backbone

Andra & The Backbone
Kota Asal : Jakarta, Indonesia
Tahun aktif : 2007–sekarang
Perusahaan rekaman : EMI Music Indonesia Terkait dengan Republik Cinta Management

Anggota Personil
Andra (Gitar)
Dedy (vocal)
Stevie (Gitar)

Andra & The Backbone merupakan salah satu grup musik dari Indonesia. Anggotanya berjumlah tiga orang yaitu Dedy, Stevie, dan Andra Junaidi. Grup musik ini dibentuk pada tahun 2007. Lagu utamanya ialah Musnah yang dipopulerkan ulang oleh Mulan Jameela. Album pertamanya ialah Andra & The Backbone, dirilis tahun 2007. Hits lain dari album ini adalah Sempurna yang dipopulerkan ulang oleh Gita Gutawa, serta hits lainnya adalah Lagi Dan Lagi, Dan Tidurlah, Terdalam, Perih, serta Dengarkan Aku.


Salah satu anggotanya, Andra Junaidi, sekarang juga adalah seorang pendiri dan anggota dari grup band Indonesia yang terkenal Dewa 19.

Album

Photobucket

Judul Album : Andra & The Backbone
Tahun : 2007
Label: EMI Music Indonesia
Track List
1. Terdalam
2. Pujaan Hati
3. Musnah
4. Dan Tidurlah
5. Lagi... Dan Lagi...
6. Saat Dunia Masih Milik Kita
7. Hanya Dirimu
8. Ditelan Bumi
9. Perih
10. Sempurna
11. Dengarkan Aku
12. Surrender


Photobucket

Judul Album : Season 2
Tahun : 2008
Label: EMI Music Indonesia
Track List
1. Muak
2. Kepayang
3. Main Hati
4. Mimpi Yang Terbunuh
5. Hitamku
6. Sahabat
7. Seperti Hidup Kembali
8. Tak Ada Yang Bisa
9. 3 Keajaiban
10. Selamat Tinggal Masa Lalu

Photobucket

Judul Album : Love, Faith & Hope
Tahun : 2010
1. Pagi Jangan Cepat Datang
2. Tunggu Aku
3. Jalanmu Bukan Jalanku
4. Mimpi Burukmu
5. Love Faith And Hope
6. Muak
7. Lagi Dan Lagi
8. Pujaan Hati
9. Terdalam
10. Seperti Hidup Kembali

Nidji Band

awal terbentuknya band NIDJI yaitu dari persahabatan antara Rama dan Andro. Persahabatan mereka berkembang terus dalam dunia musik. Selanjutnya bersama Ariel yang telah bergabung dengan mereka, terciptalah sebuah lagu berjudul "Maria". Namun lagu itu belumlah sempurna dan masih membutuhkan sentuhan vokal. Kemudian mereka bertemu dengan Giring yang selanjutnya dapat melengkapi lagu “Maria” dengan mengisi vokal pada lagu tersebut. Setelah itu, Andro merekomendasikan Adri yang sebelumnya telah sering melakukan jam session bersamanya untuk menempati posisi sebagai drummer. Mereka berempat ( Ariel, Andro, Adri dan Giring )lalu menghubungi Rama yang sempat terpisah sebelum terciptanya lagu “Maria” untuk mencoba bermain musik bersama hingga akhirnya menemukan kecocokan visi dan misi. Pada awal Februari tahun 2002, terbentuklah NIDJI dalam formasi awal. Lalu pada awal April tahun 2005, NIDJI menambah personilnya menjadi 6, yaitu seorang keyboardist bernama Randy yang merupakan sahabat dari Giring, sang vocalist.

Biography Giring

Nama
Giring Ganesha

Tempat/Tgl. Lahir
Jakarta, 14 july

Hobby
movies , singing, music,, books, study, PS 2, hang out, sushi

Posisi
Vocal , keyboard, guitar , piano.



Biography Rama
Nama
M. Ramadhista Akbar

Tempat/Tgl. Lahir
Jakarta, 6 juni

Hobby
music , broadcasting , traveling , sosial

Posisi
Guitar (Rhythm)




Biography Ariel
Nama
Ariel

Tempat/Tgl. Lahir
Jakarta, 31 Agustus

Hobby
music , hang out , music arranging, J- Rock , Anime, PS 2

Posisi
Guitar (Lead Guitar)



Biography Andro
Nama
M. Andro Regantoro

Tempat/Tgl. Lahir
Jakarta, 19 januari

Hobby
music , computer, computer games, comics.

Posisi
Bass



Terlahir sebagai anak Bungsu dari 4 bersaudara tanggal 19 January 1984, Andro mulai menampakkan minatnya pada dunia musik sejak bangku sekolah dasar. Band pun diawalinya pada saat SMP, tapi jangan salah, bukan sebagai Bassist tapi sebagai Vocalist. Seiring dengan perkembangannya dan perkenalannya dengan Nidji di rumahnya, Andro mulai menekuni Bass sebagai alat musik utamanya, bahkan untuk mendalami alat musik yang satu ini Andro sempet mengambil kursus. Bersama Nidji, Andro mulai manggung membawakan lagu-lagu Britpop dan mulai menawarkan demo mereka ke beberapa major label. Ditanya perjalanan ke label dengan polosnya si Andro menjawab "perjalanan ke label? ga jauh kok Musica dari rumah gue.."
Setelah itu dia menjawab "Ooh.. setelah beberapa kali ditolak major label akhirnya Alhamdulillah keberuntungan masih berpihak kepada band ini dipertemukan dengan label Musica."
Impian Andro kedepan terhadap Nidji adalah Nidji tetap eksis di blantika musik Indonesia dan bisa berkarya lebih bagus lagi. Ditanya tentang apa yang berubah dari Nidji yang dulu, Andro hanya menjawab singkat "Dulu waktu buat latihan banyak, sekarang sedikit banget".


Nama
Randy Danistha | RunD

Tempat/Tgl. Lahir
Jakarta, 9 Oktober

Hobby
music,, jokes , PS 2

Posisi
Keyboard



Lahir di Jakarta 9 Oktober 84 RunD mengaku kalo menyukai musik itu sejak dia lahir. Mengawali karirnya sebagai anak band pada saat SMP dan SMA. RunD selalu menjadi pionir membentuk band mulai dari ngumpulin personilnya, nelpon-nelponin, nyariin satu-satu dari drumnya, gitarnya, bassnya dan lain lain. Anak 1 dari 2 bersaudara ini mulai bermain gitar sebagai alat musik pertamanya. RunD juga sempat kursus piano tetapi karena dikeplak guru gara-gara tidak membaca not tapi menghapal lagunya, RunD memutuskan keluar dari kursus tersebut.
Ternyata kecintaanya terhadap alat musik tersebut bersemi kembali dua tahun belakangan ini. Sebelum bergabung di Nidji, RunD sempat menjadi pengiring keyboard buat bass. Akhirnya RunD mendalami Keyboard saat bergabung dengan Nidji.
Impiannya kedepan, Nidji akan semakin OK dan dia bisa tetep bareng-bareng Nidji.

Biography Adri
Nama
M. Adri Prakarsa

Tempat/Tgl. Lahir
Jakarta, 13 mei 1983

Hobby
music , sports , martial arts

Posisi
Drummer