Rabu, 19 Januari 2011

Hijau Daun Band


Sekilas vokal yang terdengar mirip suara Ariel Peterpan, musiknya juga memiliki kemiripan dengan musik ST12 yang sedikit melayu.Tak melulu musik anak negeri dipenuhi penyanyi atau band dari kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung ataupun Yogyakarta. Terbukti, Hijau Daun, band asal Lampung mampu berkarya dan menembus persaingan di industri musik Indonesia. Menyuguhkan aliran pop progresif , Hijau Daun mencipta musik yang ear catchy.
Di album perdananya, “Ikuti Cahaya”, Hijau Daun tak main-main menggandeng label Sony BMG. Lima personil Hijau Daun, Dide (vokal), Array dan Arya (gitar), Deny (drum), juga Richan (bas) telah dikontrak oleh Sony BMG untuk tiga album sekaligus diluar album kompilasi yaitu religi, akustik, dan sountrack.
Terdapat 10 lagu di album “Ikuti Cahaya”, antara lain Suara (Ku Berharap), Cobalah, Sampai Kau Bicara, Selalu Begitu, Dunia Lain, De Ja Vu, Ikuti Cahaya, Lihatlah, Jatuh, dan Dewi. Di album single-nya Hijau Daun menjagokan lagu “Suara (Kuberharap)”.
Perjalanan Hijau Daun yang dimulai sejak tahun 2001 ternyata membuahkan hasil. Peluncuran album perdananya yang dirilis akhir Agustus 2008, telah terjual sekitar lima ribu kopi. Pembuatan album perdana Hijau Daun memakan waktu 6 bulan, yang semua penggarapannya dilakukan di Bandung.
“Memang ada anggapan Hijau Daun bandnya Bandung, tetapi kami menyatakan Hijau Daun ini berasal dari Lampung, kota kelahiran kami,” tutur Dide yang diamini Array, Arya, Deny dan Agung.
Nama band-nya yang unik, Hijau Daun, diambil dari filosofi klorofil yang memberikan oksigen bagi kehidupan. Diharapkan Hijau Daun dapat memberikan oksigen baru dalam kehidupan musik Indonesia, pungkas Dide

Tidak ada komentar: